Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Pembenaranku

Bukan karena tak mampu Bukan juga karena tak mau Berbagi segala macam kenangan Bagaikan sebuah puncak impian Puncak gunung tertinggi Bukan berarti tak bisa diraih Mangabadikan pemandangan yang indah Layaknya keinginan yang menyiksa Semua itu bisa Bahkan beberapa suara menyatakan mudah Tapi nyatanya, itu seperti permata Yang kecil tapi sulit dibelah Perasaan takut itu begitu egois Bahkan ragu pun tak jarang mengikis Mengiris tipis sebongkah kepercayaan Senjata utama dalam pencapaian Mungkin akan ada suatu waktu Dimana aku akan memaki kepada ragu Bahwa itu semua kesalahanmu Yang selalu menghalangiku Dan takut, jangan berbangga diri Waktumu juga akan ada nanti Saat impianku ini layu Bersama usia yang makin lalu

Habit ?

Hari ini tadi bangun siang banget, udah gitu mager gak ada kegiatan. Jadi ya main PS, main HP terus sorenya ketiduran. Dan... Here I am right now, di jam setengah 4 pagi masih fit aja. Emang bener sih, ketenangan lingkungan (yang lain pada tidur) itu bikin kita mikir. Mulai dari ngayal jadi si A si B si C, mikir masa depan, mikirin duit, mikirin naik gunung, dan mikirin mau nonton lusa sama kamu. #tsaaah hahaha. ( Moga anaknya nggak baca ini blog gak jelas) But, beneran deh. Situasi yang kayak gini itu enak banget buat mikir yang kadang serius tapi agak nyeleneh. Contohnya sekarang ini, sekilas tiba-tiba kepikiran. Untuk sukses atau berhasil, itu masalahnya bukan bagaimana menghilangkan kebiasaan-kebiasaan jelek yang mana biasanya ini susah banget buat diubah. Tapi lebih ke gimana caranya memanfaatkan kebiasaan itu tadi biar lebih ke arah positif. Karena sudah terbukti semenjak dahulu kala dan dimana-mana ya, kalau yang sudah jadi kebiasaan apalagi yang jelek terus diubah itu astagaa...

Happy ending ?

Kita semua pasti sering menonton film dengan ending yang berbahagia. Ya, sang pemeran utama yang mendapatkan keinginannya. Tapi dibalik itu, ada tokoh lain yang menyedihkan. Pun sama dengan ending film yang menyedihkan, ada tokoh lain yang berbahagia. Ya, mungkin ini tidak berlaku di beberapa film tragedi seperti titanic ataupun final destination. Siapa juga yang bakal bahagia kalau ada yang tragis gara-gara kecelakaan coba. Oke, skip... Balik lagi ke topik. Yups, disetiap ending film bahagia pasti ada yang tidak berbahagia (atau sebaliknya). Jadi tiap film selesai, pertanyaanku adalah bagaimana dengan si A, bagaimana dengan si B, kok kasihan banget si C. Ambil contoh saja dengan janji joni, endingnya si joni bisa dapet namanya si cewek, angelic (kalau gak salah ya). Terus gimana dengan si voni yang ternyata jadi suka sama joni, patah hati dong. Terus gimana sama bandnya si voni juga, kan pas audisi yang main drum si joni. Belum lagi kabar dia mau diikutin buat maen film. Kalau miki...