Happy ending ?
Kita semua pasti sering menonton film dengan ending yang berbahagia. Ya, sang pemeran utama yang mendapatkan keinginannya. Tapi dibalik itu, ada tokoh lain yang menyedihkan. Pun sama dengan ending film yang menyedihkan, ada tokoh lain yang berbahagia. Ya, mungkin ini tidak berlaku di beberapa film tragedi seperti titanic ataupun final destination. Siapa juga yang bakal bahagia kalau ada yang tragis gara-gara kecelakaan coba.
Oke, skip... Balik lagi ke topik.
Yups, disetiap ending film bahagia pasti ada yang tidak berbahagia (atau sebaliknya). Jadi tiap film selesai, pertanyaanku adalah bagaimana dengan si A, bagaimana dengan si B, kok kasihan banget si C.
Ambil contoh saja dengan janji joni, endingnya si joni bisa dapet namanya si cewek, angelic (kalau gak salah ya). Terus gimana dengan si voni yang ternyata jadi suka sama joni, patah hati dong. Terus gimana sama bandnya si voni juga, kan pas audisi yang main drum si joni. Belum lagi kabar dia mau diikutin buat maen film. Kalau mikirnya ke tokoh-tokoh tadi kesannya nggantung kan ya.
Sebenarnya, kayak gini ini sama kehidupan kita masing-masing deh. Yang mana ending dari kehidupan kita pasti bahagia (ntah gimana dengN kalian ya, tapi yang pasti aku percaya setiap individu kita endingnya bahagia). Karena itu, aku beranggapan kalau pas kita susah atau terpuruk atau apalah itu. Ya, itu karena kita masih bermain di film orang lain sebagai figuran. Kita belum bermain di film kita sendiri, makanya role kita ya bagian yang susah-susah atau dihina-hina. Nanti setelah kita sudah masuk dalam fase film kita sendiri, aku yakin kita dapat yang kita ingini dan berakhir dengan bahagia.
I believe that one.
Dan, untuk sekarang ntah aku sedang bermain dalam film orang lain atau sedang berusaha masuk ke benang merah filmku sendiri.
Yang pasti, ntah itu tokoh figuran atau tokoh utama. Semuanya pasti berusaha semaksimal mungkin untuk berkarya.
Kalian juga harus seperti itu !
"I wish that in my own movie, you are my happiness ending." -
Komentar
Posting Komentar