Lamunan
Hingar bingar tawa, riuh suara canda, gemerlapnya cahaya.
Ya, harusnya saat itu malam yang berbahagia.
Untuk semuanya...
Tapi ntah kenapa.
Aku tak merasakannya.
Ya, awalnya mungkin bisa dikatakan ceria.
Hingga terselip sekelebat fakta.
Ternyata dia sudah jadi miliknya.
Ya, aku memang tak pernah memilikinya.
Mengatakan jika menyukainya pun tak pernah.
Kedekatan yang semu, aku terlalu menikmatinya.
Hingga tak punya nyali untuk mengatakannya.
Harusnya aku tak merasakan apa-apa.
Seharusnya...
Tapi ntah kenapa.
Itu membuatku tak lagi ceria.
Mungkin untuk beberapa lama.
Harusnya aku ikut berbahagia.
Seharusnya...
Tapi ntah kenapa.
Cukup sakit jika mengingatnya.
Ntahlah.
Kisah hidup selalu berbeda.
Tak selamanya sesuai yang kita kira.
Berharap dia berbahagia.
Dengan pilihannya.
- ps -
Komentar
Posting Komentar